Selasa, 23 April 2013

Tips hidup dengan Amal yang benar menurut Islam....renungan paling mendalam


" Tidak lah ber iman seseorang sebelum dia meng inginkan buat saudaranya seperti apa yang diasukai untuk dirinya,,"
( hadist muslim )

# Melanjutkan persaudaraan dalam islam kemarin,,,,,,!

# Andai,saudaraku telah merasa telah mendapat hidayah dan petunjuk dalam jalan yang benar,,,,!
Marilah berbagi dengan penuh kasih sayang.....

# janganlah kita merusak hati mereka dengan meng hujat mereka,,,,memusuhi mereka,,,,,

# Andai belum berhasil langkah kita itu,,,,koreksilah ! mungkin kita kurang ikhlas,,,,? mungkin usaha kita kurang sungguh,,?

# Andai belum juga berhasil,,, Doakan mereka agar diluruskan jalannya oleh ALLAH,,, 

# Sebaliknya andai kita yang ternyata kurang tepat pemahamannya,,, agar ALLAH luruskan juga,,,,! 

# Sebab pasti kita semua mengharapkan " benar " disisi ALLAH ketimbang benar disisi manusia,,!

# Bukan kah cuma ALLAH yang bisa membolak balik hati manusia,,?

" Tidak lah ber iman seseorang sebelum dia meng inginkan buat saudaranya seperti apa yang diasukai untuk dirinya,,"
( hadist muslim )

# Melanjutkan persaudaraan dalam islam kemarin,,,,,,!

# Andai,saudaraku telah merasa telah mendapat hidayah dan petunjuk dalam jalan yang benar,,,,!
Marilah berbagi dengan penuh kasih sayang.....

# janganlah kita merusak hati mereka dengan meng hujat mereka,,,,memusuhi mereka,,,,,

# Andai belum berhasil langkah kita itu,,,,koreksilah ! mungkin kita kurang ikhlas,,,,? mungkin usaha kita kurang sungguh,,?

# Andai belum juga berhasil,,, Doakan mereka agar diluruskan jalannya oleh ALLAH,,, 

# Sebaliknya andai kita yang ternyata kurang tepat pemahamannya,,, agar ALLAH luruskan juga,,,,! 

# Sebab pasti kita semua mengharapkan " benar " disisi ALLAH ketimbang benar disisi manusia,,!

# Bukan kah cuma ALLAH yang bisa membolak balik hati manusia,,?

Terasa Takjub,,,, membaca sebuah hadist dari bukhari...:

Dalam hadist itu dikisahkan,,,, seorang lelaki dari bani israil Yang pada akhir ajalnya ber amanah pada anak anaknya,,, untuk membakar mayatnya andai dia mati nanti,,,, serta membuang abu pembakarannya kelaut.

Setelah wafatnya si ayah,,, anaknya lansung menjalankan amanah,, ayahnya.tuk membakar .
serta membuang abunya ke laut, dengan satu harapan agar tubuhnya tidak bisa di kenali,,, 
dan ALLAH tidak bisa menemukan dia.

Tapi dengan segala kuasanya ALLAH . ALLAH kumpulkan jasadnya dan ditanya,,,, di yaumil makshar,,,

ALLAH bertanya padanya , kenapa diamelakukan hal itu,,,?

Dia memjawab,,; bahwa semua itu dia lakukan oleh karena " rasa takut " pada ALLAH...

oleh asbab itu,,,, ALLAH ampun kan dia,,,,!

Padahal perbuatannya sudah jelas jelas menyalahi aturan agama,,,,

Mungkin Ini lah saudaraku,,, bukti kebenaran ayat ALLAH,,,,,,

" Takutlah ( pada ALLAH) dimana pun kamu berada "

Dan jangan merasa diri telah menjadi orang paling benar.
( wallahu alam )

Se pasang calon pengantin bertanya,,,,,:

Kami dah sepakat tuk menikah,,,, akan tetapi si calon pengantin wanita,,, telah dapat pekerjaan yang layak... dan calon pengantin lelaki,,, masih belum juga dapat pekerjaan .

Dan itu lah yang jadi alasan bagi keluarga wanita,,,, tuk menunda pernikahan mereka,,,,

Karena mereka malu nanti andai ditanya,, perkerjaan pengantin lelaki,,,,dan mereka malu,,, kalau acara resepsinya akan sederhana,,, karena si lelaki tdak punya uang.

# Nah apakah keluarga wanita ini berani bertanggung jawab pada ALLAH andai terjadi apa apa pada mereka berdua,,,?

# Apa iya hebat di mata manusia lebih penting ketimbang benar di mata ALLAH.

# Bukan kah Rasulullah sendiri manusia yang paling mulia,,,pernah menikah dengan ala kadarnya,,,,?

# Bukan kah kalau dua orang sudah merasa cocok dan siap untuk menikah,,,, 
sudah wajib hukum nya baginya menikah,,?

# bukan kah rizky manusia itu,,,,, telah tertulis di kitab ALLAH sebelum dia diciptakan,,?

# Apakah kalau di tunda pernikahan akan pasti sukses dapatkan pekerjaan dan uang banyak,,?

Ibnul Qayyim berkata,,,,;

Ada tiga telaga,,,, andai kita mau bersihkan diri di tiga telag itu,,, insya ALLAH , ALLAH akan selamatkan kita dari lembah nerakanya,,,,,

Sebaliknya siapa yang enggan,,,, tunggulah lembah nerakanya,,, ALLAH.

1. telaga taubat nasuha,,,,

2. Telaga amal sholeh,,,,,,

3. Telaga musibah,,,,,,

# Mungkin maksudnya,,,, Bersegera bertaubat,,,,,dan bertekat tuk tidak ulangi dosa dosa serta banyak dzikir istigfhar,,,,,

# Serta dilanjutkan,,, dengan memaksimalkan,, peluang tuk melakukan amal saleh....

# serta sabar tuk,,,, tidak mengeluh,,, meng umpat,,, menyalah nyalahkan,,,, dan menerima semua itu sebagai sebuah ketentuan ALLAH tuk kebaikan buat kita,,,
Wallahu alam,

# Semoga ALLAH bimbing kita selalu menjadi hamba yang ;

" mutawwabina wal muthathahhirin ",,," wassabiriin."

Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
( Qs, Al balad ayat 11 dan 12 )

# Merenungi ayat ini,,, saya teringat akan aktifitas anak muda dulu,,, yaitu " mapala " ( mahasiswa pencinta akam, )

# Mereka penuh semangat,,, pada tengah malam,, mendaki lereng lereng bukit,,,, yang kadang hujan,,, banyak binatang liar,,,,,dan segala rintangan lainnya .

# Ketika ditanya,, kok mau maunya,,,,?
Jwbnya,,; di atas gunung itu ada telaga yang indah.... serta pemandangan alam sekelilingnya yang sangat bagus,,!

# Nah,,,,,,!
Untuk melihat alam yang indah. saja,, mereka mau bersusah payah mendaki jalan yang terjal,,,!

# Bagai mana pula semestinya mau bersusah payah untuk mencapai Pemilik alam yang indah itu,,!

# Bayang kan saudara puncak tertinggi yang di inginkan ALLAH buat kita daki itu,,,tak mampu fikiran membayangkannya,,,,, tak pernah matamelihatnya,,,, tak pernah telinga mendengarkannya,,,, 

# bagi mapala tadi,,, tiada arti rasa payah itu karena terbayang indahnya puncak gunung,,

# Bisa kah kita coba jadi bersemangat tuk tempuh jalan mendaki lagi sukar itu,,,,, demi untuk menggapai rhido ALLAH,,, dan semua ke indahan dari ALLAH yang sangat dahsyat itu,,?

# Ingatlah saudaraku,,,,sabda nabi,,; "syorga itu dipenuhi oleh hal hal yang tidak menyenangkan bagi manusia..."

Mendengar cerita teman saya tentang sese orang,,, terasa tertegun hati,,!

Ceritanya begini,,,,;

Se orang anak yang di karunia otak super,,,,seluruh pelajaran sekolah di lalapnya dengan cepat,,,,
si orang tuanya,,, sangat lah di buat bangga,, oleh prestasi anak ini,,,,,

Se lepas smu,, dia mendapat beasiswa ke luar negri tuk kuliah di univ terkenal,,,,, dan se tamatnya,,, lansung bekerja di perusahaan besar di amerika....

bayangkan saudara,,, betapa bangganya orang tuanya,,,, karena anaknya jadi buah bibir pujian orang orang.

Tapi apa akhirnya saudaraku,,,,?

Pada usia 40 thn,, dia dikirim pulang ke kampung,, dalam keadaaan lumpuh,,,,, dan telah memborong segala jenis penyakit.... termasuk H I V.....!

# Nah Apakah bisa terbayar rasanya ke bangaan selama ini,,, dengan segala penyakit yang dia tanggungkan,,?

# dia telah memaksimalkan,,, ilmu dunia,,, tapi dangkal ilmu agama serta iman di dada,,,,!

# Anak anak ku,,,, !
isi lah kepala kalian,, se banyak banyaknya,,,,, tapi penuhi juga lah dada kalian dengan ke imanan ,,,,,

# Moga ALLAH lindungi langkah kalian dalam capai cita citamu,,,, tuk selalu dalam rhidonyya...!
" Barang siapa yang mendatangi dukun,,,atau tukang ramal. dan mempercayainya,,,, maka telah kufur dia kepada apa yang telah di turunkan pada muhammad..." ( hadist )

Cobalah kita renungkan hadist itu saudaraku,,:

Andaikan islam ini di ibaratkan sekolah,,,,Para pembunuh,,,, perampok,,,, koruptor,,,, pe zina,,,,serta dosa lainnya,,,,,, 

itu memang sebagai murid yang bersalah,,,,, tapi masih tetap dianggap murid,,,, dan artinya mereka masih dalam sekolah itu.....atau masih dalam islam,

Tapi kalau dosa ini,,, jangan jangan kita maih meng anggap murid sekolah itu,,,, tapi pemilik sekolah itu,, telah mencoret nama kita.... alangkah malangnya kita,,!

Kalau orang non muslim,,, jelas mereka bukan murid,,,, dan tidak ada ketentuan menjalankan aturan sekolah itu,,,, dah jelaslah itu....!

Tapi kita,,, tetap ibadah wajib,,, malah di tambah sangat banyak ibadah sunat.... ! tapi kalau tanpa kita sadari,,, kita telah di coret sebagai murid kan 
"malang sekali kitanya,,,"

Meminta jimat penglaris,,, pemanis,, pengawet rumah tangga,,,cepat dapat jodoh,,,, dan lainnya.!

Saya sendiri yang menyaksikan se orang dukun yang sering memberi pemanis,, pengwet jodoh,,, sudah tiga kali di cerai ama istrinya,,, kalau memang dia bisa,,,tentu akan awet rumah tangganya.!

......... Renung kan lah saudaraku

 Orang yang paling dicintai ALLAH adalah orang yang paling bermanfaat buat saudaranya,,,,,"

" Amalan yang paling dicintai ALLAH adalah,,,Memasukkan rsa senang di hati saudaramu,,,,"

~ Walau cuma meng hilangkan rasa laparnya,,,,

~ Atau melunaskan hutangnya.......

~ Atau engkau meng hilangkan kesulitan yang di hadapinya...

~ Bahkan rasul berkata,,,,;

" aku lebih senang berjalan menemani saudaraku tuk menyelesaikan urusannya,,,ketimbang i' tikaf di mesjid nabawi selama satu bulan,,,"

~ Bahkan rasulullah membiarkan tangan nya di tarik oleh orang ( yang kabarnya gila ) tuk membantu hajat orang itu........( kumpulan hadist )

# ,,,,,, Nah gimana saudara ku,,,,! Renungkan lah,,,

Dalam sebuah hadist,, dari dari attarmidzy....

Rasulullah saw bersabda,,,,,; 

" Tidakalah lebih merusak dua ekor serigala lapar yang di lepas pada segerombolan domba yang tidak ada penggembalanya,,,,, ketimbang rusaknya agama ,, apa bila ada seorang yang terlalu cinta harta,,,,"

# Memang betapa banyak saudra kita yang salah jalan,,,!
meng halalkan segala cara tuk mencapai tujuannya agar di akui " eksistensi " nya oleh manusia,,,,

# Kalau serigala lapar,, ketemu domba,,, paling berapa ekorlah yang di makannya,,,,? setelah kenyang dia pergi,,,!

# Tapi manusia yang sudah kerakusan pada " harta " dan " pengakuan 'tidak akan segan segan jadi pengkianat.

# dalam istilah mereka " tidak ada kesetiaan,,, yang ada cuma peramaan kepentingan,,"

# Makanya kita sering lihat orang begitu mudahnya,, membangun suatu kelompok,, dan begitu mudahnya saling mengkhianati,, karena sudah berbeda kepentingan,

# Padahal,,, apapun yang dilakukannya,,! dia pasti " mati "
Dan apakah dia tidak takut pertanggung jawaban pada ALLAH nantinya,,,?

# renungkan lah saudaraku,," anda " pasti " mati " dan pasti akan diminta pertanggung jawaban oleh ALLAH...

# Dan ALLAH sudah pastikan,, andai anda jual seluruh anak ,, istri,, serta seluruh keluaraga mu tuk tebusan dirimu,,,,Tidak akan bisa,,,,!

# Sekedar uji coba,,,, cobalah tarok jari telunjuk mu,, di kompor,,,, apakah anda tahan panasnya,,,? ? ?

Kalau kita renungkan,,,,ada banyak ayat dan hadist yang menyentil kita secara lansung maupun tidak,,,!

Marilah kita coba renungkan dengan baik , dua hadist di bawah ini ;

1 , haddist dari imam muslim,,,,;

Syeitan protes pada ALLAH,,, bahwa manusia dapat makanan dan minumam,,,,, dan makanan untuk mereka mana,,?
Maka ALLAH jawab,,,: Setiap makanan dan minuman yang tidak disebut namaku di dalam nya,,,,, adalah untuk mu,

~ nah,,,,,; sudah berapa kali kita makan bareng syeitan,,?

2. Hadist dari imam bukhary,,,;

setiap orang yang kesiangan,,, tuk shalat fajaar,,
( subuh ) , ber arti kupingnya telah di ' pipis ' kan oleh syetan....!

~ Coba lah kita fikir,,,, telah berpa kali kah,,, kuping kita di pipisi oleh syeitan,,

# Mungkin saudaraku,,,,andai kuping kita di pipisi oleh anak kita sendiri yang pasti kita sayang,,,, 
tentu kita akan tetap marah,,!

# Nah tidak kah semestinya kita lebih marah kalau malah syeitan yang pipisin kuping kita,,,?

# Mari lah saudaraku,,! Tak perlu lah lagi kita " makan bareng " lagi ama syetan,,,,, dengan tuk tidak pernah lagi lupa mengucpkan nama ALLAH saat mau makan dan minum,,,!

# Belajarlah kita tuk hargai kuping kita agar tidak selalu di pipisi syeitan,,,
dengan insya allah tidak terlambat lagi shalat subuh,,,!

,,,,,,,, RENUNG KAN LAH,,,,,,, SAUDARAKU,,,,,!

Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (Qs, al a'raf ayat 64 )

# Kita sudah tahu cerita nabi nuh,,,,,,!

# Dari 950 tahun dakwahnya,,, dia hanya dapat membawa cuma 40 orang .

# Kalau kita hitung secara statistik,,,, ber arti,,, dalam hampir 24 tahun dakwah dia cuma berhasil pengaruhi cuma satu orang,,,,,!

# Kalau kita fikir,,, betapa sulitnya dia tuk menajak orang pada jalan kebenaran,,,

# Adakah kita para pengjak kebenaran sekarang ini,,, yang punya kesabaran seperti itu,,?

# Itulah sebuah renungan bagi kita untuk tidak pernah putus asa tuk mengajak ke pada kebenaran,,,, untuk anak kita,,,, keluarga kita,,, dan lingkungan kita...

# Andai mereka dah ber ulang kita ingatkan,,, tp belum juga menerima,,,, maka jngnlah berputus asa dalam meng ingatkan,,,!

# Ingatlah nabi nuh,,,Satu orang dalam24 tahun,,, tp dia tetap berjuang.

# Karena ALLAH tidak lihat hasil kerja kita,,, tapi ALLAH lihat usaha kita,,,, dan itu lah amalan kita.

 Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri ,,,,,,, yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu ,,,,,,, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air,,,,,,, dan di hari-hari yang bukan Sabtu,,,,,,,,,, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka....... Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (Qs, al a'raf,,,, 163 )

# Ayat diatas tentang ALLAH menguji kaum bani israil yang melarang mereka tuk menangkp ikan pada hari sabtu,,,, karena hari itu ALLAH khusus kan untuk beribadah bagi mereka...

# Mereka punya profesi mengangkap ikan di laut,,,, tapi ALLAH uji ,,,,pada selain spatu di hari mana boleh mencari ikan,,,, ALLAH sulitkan tuk mendapatkannya,,,

# Kalau kita coba jabarkan ayat itu ama perintah ALLAH pada kita umat muslim...sangat terasa kemiripannya.

# Allah suruh kita tuk dapatkan rizky dengan halal,, dan baik,,,,! dan memang sangat terasa berat bagi kita tuk dapatkan hal itu sekarang,,,,,,

# Sementara mereka yang menghalalkan segala cara,, kita lihat seakan banyak yang sukses...malah ada suatu pameo dalam mencapai sukses itu adalah " harus punya rasa tega "

# Akan kah kita mau tuk ikut tergelincir,,, seperti umat bani israil itu,,,? demi untuk kesuksesan duniawi dimata orang,,,?

# Kalau mereka di kutuk jadi " kera yang hina " nah nga takutkah kita jadi terkutuk juga,,,,,,?

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,,,,,,,,,,, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan,,,,,,,,,, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),,,,,,,,, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,,,,,,,,,, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
Surah: Al-An'am - Ayat: 59

# Subhanallah,,,,,, begitu detilnya ALLAH jelaskan ,, tentang kekuasaannya,,,!

# Scenario besar ALLAH yang telah di persiapkan dalam buku,,,,,, " Lauhul mahfudz "nya,sampai sedetil detilnya,,,,

# MUlai dari segala ahasia ke ghaiban,,,,seluruh benda sampai sampai pada gugurnya sehelai daun dan jatuhnya sebutir sebiji .,,,,!

# Apakah mungkin saudaraku,,,, kita manusia makhluk utama ciptaan ALLAH, bisa ter abaikan,,,,,,?

# Mustahillah apa yang terjadi pada kita luput dari perhatian,,,,, scenario ALLAH !

# Janganlah sampai kita menjadi ummat yg di cela ALLAH dalam surat al fajr,,,,, yang menganggap andai mendapat kesenangan,,,, mereka,, karena merasa memang orang yang terhormat dimata ALLAH....

# Dan orang yang ditimpakan musibah menganggap ALLAH telah menghinakan dan meng abaikan dia,,,,!

# Kalaulah kita mau meenungkan,,,,dan mengingat ingat,,,, apa apa " rahasia besar " tuk kebaikan kita dari semua hal yang tidak menyenangkan yang kita terima.

# Bisa jadi itu pintu hidayah,,,,,,, bisa peng hapusan dosa,,,,Bisa juga kehilangan yang sedikit untuk dapatkan kesenangan yang jauh lebih besar....

Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".
( Qs, al kahfi ayat 109 )

# Kalau kita renungkan,,, memangnya sangat lah banyak,,,, dan tidak bisa kehitung,,,, banyaknya nikmat dan fasilits ALLAH yang kita pakai...

# Kita ambil contoh disekitar lautan itu,,,,!
Yaitu air,,,,, dan garam......!

# Pada surat rum ALLAH menantang manusia dengan pertannyaan,,,,, 
" bagai mana pendapat mu andai Aku stop air ini " ?

# Cobalah bayangkan saudaraku andai air itu memang tidak ada,,?

# Mungkin tanpa punya rumah ,, punya mobil,,, dan dengan segala fasilitas lainnya,,, kita masih bisa hidup,,!

# Pernahkah kita secara serius,,, merasakan " garam " itu suatu nikmat besar yang murah dari ALLAH,,,?

# Se orang pengusaha yang sukses,,,, jadi begitu lumpuh jiwa nya,,,, 
ketika dokter memvonis dia tuk tidak boleh lagi makan garam,,,,!

# MUngkin selama ini kita tidak terlalu menghargai,,, " air dan garam " itu , karena begitu mudah mendapatkannya,

# Dan disitu pula lah besarnya rahmat dan kasih ALLAH,, !

# Cobalah kita bayangkan,,,, andai ALLAH tukar... garam.. jadi berlian,, dan berlian jadi garam,,,,!

# Berapakah biaya kita butuhkan tuk dapatkan satu sendok

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya....... Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. ( QS, albayyinah ayat 8)

# Mereka rhido pada ALLLAH,,,,, dan ALLAH juga rhido pada kita,,,? 

# SEbab saling merhidoi ini lah sepertinya satu satunya jalan selamat menuju rahmat dan syorganya ALLAH,,

# Coba lah kita buat hitung hitung an ringan tentang amalan kita ;

Dari seluruh penduduk dunia ini ada berapa yang muslim,,,,? satu milliar,,,,,, angaplah ada satu milliar....

# Shalat itu tiang agama,,,! Nah berapa persen kah yang teratur shalatnya,,,,,? adakah $0 %,,,,,?

# Artinya tersisa 500Jt. dan dari itu,,,,, berapa persen kah yang jatuh pada kemusyrikan,,,?

# Anggap 40 %,,,,,jadi terisa 300 juta.

# Berpa peren diantara mereka yang benar benar menjalankan perintah dan larangan ALLAH secarah " kaffah ",,,,?
MUngkin cuma 10 %,,, itu arti nya tersisa 30 jt orang

# Dan dari itu berapa persen pula yang benar benar ikhlas,,,,?
Kalau cuma ada 5% ,,,, artinya tersisa ,,,,, cuma 150, ribu orang....apakah itu mungkin ada kita,,?

# Dari itu,,,,, berapa persen pula kah,,,, yang kita lihat faham agamanya sepetinya aneh aneh,,, seakan keluar dari quran dan sunnah,,,,?

# Berapa orang kah lagi yang tersisa,,,,? dan apakahkita termasuk didalamnya,,,?

# Marilah saudaraku,,,,, beljar lagi lah kita rhido terhadap semua ketetapan allah,,,, dan moga ALLAH nantinya meridhoi kita juga,,,,,

......Dan memasukkan kita semua ke dalam syorganya ...

AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR. "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali 'Imraan [3]: 104

AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR. "Dari Abu Sa'id al-Kudri RA, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka ia harus mengubah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman."."." (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)

KHLAK TERCELA: SOMBONG. "Dari Iyadh bin Himar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh Allah mewahyukan kepadaku agar kalian tawadhu (rendah hati), sampai seseorang tidak membanggakan diri kepada orang lain dan seseorang tidak bertindak sewenang-wenang."." (HR. Muslim)

LARANGAN MENARIK KEMBALI PEMBERIAN. "Dari Umar bin Khaththab RA, ia berkata: "Saya menyedekahkan seekor kuda kepada seseorang yang berjuang di jalan Allah, tetapi kuda itu disia-siakan olehnya, maka saya bermaksud membelinya dan saya berprasangka bahwa ia mau menjualnya dengan harga murah, kemudian saya menanyakan hal itu kepada Nabi SAW, beliau lantas bersabda: "Janganlah kamu membeli dan janganlah kamu menarik kembali sedekahmu itu, walaupun ia memberikan kepadamu dengan harga satu dirham, karena sesungguhnya orang yang menarik kembali sedekahnya, bagaikan orang yang memakan kembali muntahnya."."." (Muttafaq 'Alaih

KEUTAMAAN DZIKIR. "Dari Abu Musa Al-Asy'ari RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Perumpamaan orang yang dzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak, bagaikan orang yang hidup dengan orang yang mati."." (HR. Bukhari). QHT-045

KEUTAMAAN DZIKIR. "Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: "Aku selalu mengikuti sangkaan hamba-Ku. Aku selalu bersamanya selama ia ingat kepada-Ku. Apabila ia ingat kepada-Ku di dalam dirinya, maka aku pun mengingatnya di dalam Dzat-Ku, dan apabila ia ingat kepada-Ku di tengah-tengah majlis, maka Aku pun mengingatnya dalam rombongan yang lebih baik daripada rombongannya."."." (HR. Muttafaq 'Alaih). QHT-0458

Sabtu, 20 April 2013

10 keajaiban sedekah yang bisa menyelamatkan anda,kalau anda Islam

Amalan ini sudah kami lakukan sekeluarga bersama bapak.  bahkan sudah saya rasakan manfaatnya,ketika bapak saya di tabrak motor oleh anak smp.seketika itu bapak pingsan dan tidak sadarkan diri dengan kepala bocor,alhasi hasil scan,bapak mengalami pendarahan otak,dokter mengatakan harus operasi,harapan hidup hanya 50 %.tetapi saya tidak merasakan ketakutan sedikitpun,padahal saat itu orang yang melihat tanda tanda kematian,sekujur tubuh bapak sudah dingin tinggal telapak kakinya saja. dengan upaya dan peralatan telah dilakukan termasuk pompa jantung.sampai akhirnya masa kritis berlalu.tapi belum sadar tunggu 2 jam lagi,tiba masa operasi.begitu banyak tetangga yang datang mereka sangat penasaran dengan kejadian itu,padahal tidak ada luka hanya 5 jahitan di kepala bisa berakibat fatal..masa operasi begitu menegangkan,tapi perasaan saya biasa-biasa aja,orang -orang disekeliling saya sudah pada tegang,2 jam berlalu operasi bedah tengkorak kepala sudah selesai,bapak di bawa keruangan icu.2 jam kemudian bapak sudah sadar,Alhamdulillah..tidak kurang suatu apa bapak bisa kenal aku dan bisa merespon dengan baik.esoknya bapak dipindah kekamar perawatan,setiap orang yang menjenguk mengira bapak sudah amnesia.karena rata-rata dalam ruangan itu yang mengalami operasi kepala tidak sadar dengan perbuatannya,teriak teriak istilahnya syaraf syaraf h hehe,tetapi ajaib selama 10 hari bapak tidak mengalami kelainan semua normal saja.dokter mengatakan bisa pulang,1minggu kemudian bapak operasi lagi untuk memasang kembali batok kepalanya.ketika menghadapi operasi,bapak bertawakkal,dan pasrah kepada Allah swt.semua urusan dunia di lepaskan yang ada hanya ALLAH.alhamdulillah opersi ke2 lancar 1hari kemudian pulang kerumah 1 minggu bapak sudah bisa naik motor dan insya Allah bapak berangkat naik Haji Plus tahun 2013 ini .amiin.Alhamdulilllah ya ALLAH Allahu Akbar.semua peristiwa diatas kami tidak mengeluarkan biaya sepersen pun,termasuk biaya haji plus,malah dapat uang sumbangan dari para penjeguk sebesar 7 juta rupiah,,,alhamdulillah,,,dari peristiwa ini terbuktilah janji Allah,Bahwa Allah itu maha kaya,maha melihat Maha tahu dll semua ada di Asmaul husna sifat sifat Allah yang 99.Siapa yang menghapalnya dan artinya serta mengamalkannya masuk surga,adapun sifat sifat bapak selama ini tidak pernah merasa sombong,tidak pernah mencela dengan makanan yang terhidang,sabar,tidak pernah marah,tidak pernah mengeluh.serta sedekah setiap hari dengan penuh keikhlasan,meskipun limaratus rupiah atau seribu rupiah...yang penting dari rezeki yang halal.itu prinsip bapak,dia bilang tidak usah berfikir jika ingin bersedekah karena semua yang kita miliki adalah kepunyaan Allah.diganti atau tidak yang penting Ridha Allah yang kita harap,
bapak yakin sekali dengan Khasiat sedekah ini yaitu
1."Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana.
2,"Obatilah penyakitmu dengan sedekah"
3."Bentengilah harta bendamu dengan sedekah"
4.Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah
5.Sedekah adalah hadiah,maka berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih sayanglah kalian dengan saling memberi hadiah
6, Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur .
7. Barang siapa mendapatkan kesedihan hati maka berikanlah sedekah,
8Sesungguhnya yang akan  yang akan menaungi orang mukmin  pada hari kiamat adalah sedekah.
9" Barang siapa  bersedekah dengan sebiji kurma (perumpamaan bisa jg uang)kelak di hari kiamat dia akan mendapat pahala sebesar gunung yang berada diatas timbangan amalnya.
10.Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan bahkan akan bertambah dan akan bertambah.
PANCINGLAH REZEKI DENGAN SEDEKAH''
itulah nasihat Bapak umur bapak saat ini 47 tahun bekerja sebagai pegawai bengkel.memiliki 3 orang anak
sebuah kisah nyata dan sayang jika dilewati meskipun bagi orang biasa saja,tetapi rezeki kami tidak pernah kosong..prnah beras ibu habis,belum sempat beli,ternyata sudah ada yang antar 25 kg,kenalan habis panen.alhamdulillah,,,kalau di ingat ingat janji Allah benar,,banyak rezeki tak disangka datang .dan kami merasa tidak kekurangan,meskipun gaji bapak pas pasan.ALHAMDULILLAH YA ALLLAAH ya Halimu.Ya alimu ya adhim.....

Senin, 15 April 2013

Yasinan,tahlilan,maulidan,tigkepan,selapanan,dll Bid,ah atau Hasanah?


ISTILAH BID'AH HASANAH

Istilah ini sering sekali kita dengar dari para pengusung tahlilan, yasinan, maulidan, dan perkara-perkara agama lainnya yang sebenarnya istilah ini adalah istilah yang bodoh lagi membodohi ummat.

Jika ditanyakan mengapa bisa demikian?

Kita bisa menjawabnya dengan mudah bahwasanya Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka."
(HR. An-Nasa-i)

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan serta menerangkan bahwa setiap bid'ah adalah kesesatan karena itu tidak ada istilah bid'ah hasanah, sebab jika ada bid'ah hasanah maka apakah ada kesesatan yang baik? Sebab :

Bid'ah Rasulullah katakan sesat.
Sedangkan hasanah adalah baik.

Maka jika ada istilah bid'ah hasanah maka apakah ada kesesatan yang baik???


Jika seandainya pun ada bid'ah hasanah, maka hasanah menurut siapa?
Menurut saya?
Menurut anda?
Menurut habib?
Menurut ustadz?
Menurut kyai?
Atau menurut semua orang?

Lantas jika terjadi perbedaan cara pandang dalam memaknai istilah "hasanah" maka kita mengikuti siapa?

Contoh :
Seseorang (baca : orang awam) shalat dengan 2 (dua bahasa) Arab dan Indonesia, seperti yang pernah terjadi di Indonesia. Maka jika orang awam yang memandang hal ini maka ini baik menurutnya, agar shalatnya tersebut dapat dipahami dengan baik dan yang lainnya maka apakah ini bisa dikategorikan sebagai bid'ah hasanah?

Lalu jika seseorang memperingati hari lahirnya (baca : Natal = Maulud) para Nabi selain Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam diperbolehkan?
Contoh saja ummat Islam merayakan Natal Nabi 'Isa 'alaihissalam, dan ia beranggapan bahwa Nabi 'Isa 'alaihissalam merupakan Nabi utusan Allah 'Azza wa Jalla dan wajib mengimani Nabi 'Isa 'alaihissalam sebagai Nabi maka apakah boleh baginya menganggap baik perbuatan tersebut masuk dikategorikan sebagai bid'ah hasanah?

Lalu contoh ketiga, jika seseorang beranggapan bahwa shalat Shubuh 5 raka'at baik dan menganggapnya sebagai bid'ah hasanah apakah hal ini dapat dibenarkan?
Orang ini berdalih dengan dalih bahwa tidak ada larangan dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam???

Sebagian contoh di atas adalah contoh kecil dari perbedaan dalam cara pandang hasanah, hasanah menurut anda maka belum tentu hasanah menurut saya, pun sebaliknya hasanah menurut saya belum tentu hasanah menurut anda.
Karena itu saya bertanya kepada pelaku bid'ah hasanah, istilah ini yaitu istilah bid'ah hasanah, hasanah menurut siapa?

Dan seandainya jika terjadi perbedaan cara memandang maka harus dikembalikan kepada siapa?

Jika kalian (baca : pelaku bid'ah hasanah) menjawab,
"Hasanah menurut syari'at yang dibawa oleh Rasulullah."

Maka saya akan menjawabnya,
"Hasanah yang dibawa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan meninggalkan bid'ah sebab beliau telah bersabda,
'Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka."
(HR. An-Nasa-i)

Kemudian, ketika pelaku bid'ah mulai kebingungan serta mencari-cari dalil tentang bid'ah hasanah, akhirnya mereka menukil-nukil perkataan ulama yang kira-kira sesuai dengan keinginan mereka (baca : pelaku bid'ah hasanah) seperti perkataan Imam asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala.

Beliau rahimahullaahu ta'ala berkata,
"Perkara yang baru itu ada dua macam :
Yaitu perkara baru yang menyelisihi al-Qur'an, Sunnah, Atsar, dan Ijma', maka ini adalah bid'ah yang sesat. Adapun perkara baru yang tidak menyelisihi pakai satu dari hal di atas maka tidak tercela.
Kemudian beliau rahimahullaahu ta'ala menukil perkataan Shahabat yang mulia 'Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu 'anhu yang berkata,
'Sebaik-baik bid'ah adalah ini.'"
(Hilyatul Auliya' IX/113)

Padahal jika kita teliti baik-baik dengan seksama maka akan kita dapati yang dimaksud oleh Imam Asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala adalah bid'ah secara bahasa yang maknanya ialah mengikuti al-Qur'an, As-Sunnah, Atsar dan Ijma' Salafush Shalih.
Hal itu dapat diketahui dari perkataan Imam asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala sendiri yang berdalil tentang perkataan Shahabat yang mulia 'Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu 'anhu ketika mengumpulkan jama'ah shalat Tarawih dan berkata,
"Sebaik-baik bid'ah adalah ini."

Padahal telah mahsyur bahwasanya shalat Tarawih itu sendiri adalah Sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan bukan perkara bid'ah yang dibuat-buat oleh 'Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu 'anhu.

Sedangkan kita telah ketahui bahwa perbuatan bid'ah adalah perbuatan yang menyelisihi al-Qur'an, As-Sunnah, Atsar dan Ijma' Salafush Shalih.
Maka bagaimana ada istilah bid'ah hasanah?

Padahal ma'ruf dikenal Imam asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala digelari dan dijuluki sebagai Imam Ahlus Sunnah, seorang Imam pembela Sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan bukan pembela bid'ah.

Jika seandainya ditanyakan kepada mereka (baca : pelaku bid'ah) bid'ah apa yang pernah dilakukan oleh Imam Asy-Syafi'i?

Pernahkah beliau tahlilan?
Pernahkah beliau yasinan?
Pernahkah beliau mauludan?

Jika kalian menjawab,
"Pernah."

Maka saya katakan,
"Berikan sumber aslinya?"

Padahal jika kita benar-benar mengikuti Imam asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala maka akan kita dapati bahwa perkara tahlilan adalah bid'ah yang buruk dan bahkan perkara yang sangat buruk sekali sebab perkara tahlilan adalah perkara yang menyelisihi Al-Qur'an dimana di dalam al-Qur'an ummat Islam diperintahkan untuk berbuat baik, membantu orang yang sedang kesulitan? Lantas mengapa kita membuat atau menyulitkan mereka untuk menyuguhkan makanan untuk para pen ta'ziyah?

Perkara tahlilan menyalahi As-Sunnah dan Ijma' diantaranya :

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far karena sesungguhnya telah datang perkara yang menyibukkan mereka (yaitu dengan meninggalnya salah satu anggota keluarganya)."
(HR. Abu Dawud)

Berkata Imam Asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala,
"Saya membenci berkumpul-kumpul (dalam kematian) setelah mayit dikuburkan sekalipun tanpa diiringi tangisan karena hal itu akan memperbaharui kesedihan dan memberatkan tanggungan (keluarga mayit)."
(Al-Umm, 318)

Justru beliau rahimahullaahu ta'ala menganjurkan untuk para tetangga dan sanak familinya membuatkan makanan yang sekiranya dapat membantu serta mengenyangkan untuk keluarga ahli mayit.

Imam Asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala berkata,
"Aku menyukai bagi para tetangga mayit dan sanak familinya membuat makanan untuk ahli mayit pada hari kematiannya dan malam harinya yang sekiranya dapat mengenyangkan mereka, karena sesungguhnya yang demikian itu adalah (mengikuti) sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam."
(Al-Umm, I/317)

Berkata Imam Ahmad bin Hambal rahimahullaahu ta'ala,
"Disunnahkan untuk membuatkan makanan untuk mereka (ahli mayit) dan tidaklah mereka (ahli mayit) yang membuatkan makanan untuk para pen ta'ziyah."
(Masaa-il Imam Ahmad bin Hambal, hal. 139)

Lantas jika ada yang mengatakan,
"Tahlilan adalah bid'ah hasanah."

Maka kita tanyakan,
"Tahlilan bid'ah hasanah menurut siapa? Bahkan Imam asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala sendiri pun mengingkari perbuatan ini? Apakah kalian masih menganggapnya hasanah?"

Justru Imam asy-Syafi'i rahimahullaahu ta'ala mengingkari perbuatan bid'ah.
Beliau berkata,
"Barangsiapa yang beristihsan (menganggap baik suatu perbuatan tanpa dalil yang sharih lagi shahih) maka ia telah membuat syari'at baru."
(al-Mankhul, hal. 374)

Setelah mereka (baca : pelaku bid'ah) bingung maka dia mencari-cari dalih dengan berkata:

"Mobil, motor, hape, televisi itu bid'ah maka tidak usah kalian memakainya."

Sebenarnya jika hujjah telah datang kewajiban kita sebagai ummat Islam adalah untuk tunduk dan patuh dengan apa yang dibawakan oleh Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Perkataan di atas terlontar karena kebodohan dia dalam berhujjah dalam beragama sebab bagaimana mungkin bisa dikatakan orang yang berilmu bila tidak mengerti apa yang dia katakan?!

Memang benar, motor, mobil, hape dan pesawat adalah bid'ah akan tetapi itu adalah bid'ah secara bahasa bukan secara istilah syar'iyah dan bid'ah secara bahasa berbeda dengan bid'ah secara istilah syar'iyah.

Sama seperti shalat, shalat secara bahasa adalah do'a, sedangan shalat secara istilah syar'iyah adalah suatu gerakan ibadah sebagai penghambaan kepada Allah 'Azza wa Jalla yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, tentu kedua definisi di atas sangat jauh berbeda.

Apakah orang yang berdo'a lima kali sehari sudah dikatakan shalat yang lima??!?

Tentu semua orang sepakat menjawab,
"Tidak."

Karena itulah sudah menjadi kewajiban kita untuk mengetahui definisi bid'ah yang benar baik dari segi bahasa maupun istilah syar'iyah agar tidak salah dalam memahaminya.

Bid'ah secara bahasa adalah,
"Segala sesuatu yang baru yang belum ada contoh sebelumnya."

Maka dalam hal ini, hape, mobil, motor dan yang lainnya termasuk kategori bid'ah namun ini bid'ah yang tidak terlarang sebab bid'ah secara bahasa berbeda dengan istilah syar'iyah seperti yang telah saya terangkan di atas.

Hape, mobil, motor atau yang lainnya itu juga sarana dunia bukan akhirat, artinya Allah Jalla Jalaaluh memberikan manusia akal untuk berfikir dan menciptakan sesuatu maka akal manusia itu selalu berkembang dari zaman ke zaman.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu."
(QS. Al-Baqarah [2] : 29)

Karena itu hape, motor dan mobil merupakan sarana dunia yang Allah berikan untuk manusia berdasarkan ayat al-Qur'an di atas.

Adapun bid'ah secara istilah syar'iyah adalah,
"Sesuatu atau cara baru di dalam agama yang dibuat menyerupai syari'at dengan maksud untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla."

Maka perkara agama yang baru seperti tahlilan, yasinan dan mauludan masuk dalam kategori ini dan perbuatan tersebut terlarang karena setiap perbuatan bid'ah di dalam agama adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.

Dan perbuatan bid'ah di dalam agama secara tidak langsung mengingkari firman Allah 'Azza wa Jalla di bawah ini.

Allah Jalla Jalaaluh berfirman :
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."
(QS. Al Ma'idaah [5] : 3)

Sehingga seolah-olah para pelaku bid'ah membuat catatan kaki dari firman Allah Tabaroka wa Ta'ala bahwa agama ini yaitu al-Islam bukan agama yang sempurna sebab begitu banyak "perkara-perkara yang baru di dalam agama" yang dianggap baik oleh pelaku kebid'ahan setelah agama ini sempurna.

Pelaku kebid'ahan secara tidak langsung mengingkari hadits-hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam di bawah ini.

Dari Abu Dzarr radhiyallaahu 'anhu, ia berkata,
"Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami (wafat), dan tidaklah seekor burung yang terbang membalik-balikkan kedua sayapnya di udara melainkan beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam telah menerangkan ilmunya kepada kami."

Berkata Abu Dzarr radhiyallaahu 'anhu,
Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda,
"Tidaklah tertinggal sesuatu pun yang mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka melainkan telah dijelaskan semuanya kepada kalian."
(HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi)

Dari Abu Dzarr radhiyallahu 'anhu beliau berkata,
"Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami (wafat) dan tidaklah seekor burung pun yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan kami memiliki ilmunya."
(HR. An-Nasa-i)


Dari Abu Darda' radhiyallaahu 'anhu, ia berkata,
"Sungguh Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami (wafat) dan tidaklah seekor burung yang terbang di langit melainkan beliau telah menerangkan kepada kami ilmunya."


Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari perintah-perintah Allah kepada kalian, melainkan telah aku perintahkan kepada kalian. Begitu pula tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari larangan-larangan Allah kepada kalian melainkan telah aku larang kalian darinya."

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata,
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya kedudukanku terhadap kalian seperti kedudukan seorang ayah, aku mengajari kalian semua."
(HR. Abu Dawud)

Dari 'Irbadh bin Sariyah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata,
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sungguh, aku tinggalkan kalian di atas Islam yang putih bersih (lengkap / sempurna / tidak ada yang tertinggal satu pun), malamnya seperti siangnya (begitu jelas dan gamblang). Tidaklah berpaling dari Islam yang putih bersih ini sepeninggalku, melainkan akan binasa."
(HR. Ibnu Majah)

Perbuatan bid'ah pun secara tidak langsung mengingkari kesempurnaan Islam yang telah diakui sendiri oleh ummat-ummat sebelum kita dari kalangan ahlul kitab dari golongan Yahudi.

Dari 'Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu 'anhu berkata,

"Sesungguhnya datang orang Yahudi kepada saya dan berkata,
'Wahai Amirul Mu'min, ada satu ayat di dalam kitabmu (al-Qur'anul Karim), yang jika ayat itu turun kepada kami yakni kepada bangsa Yahudi, niscaya kami menjadikan hari itu perayaan.'
'Umar bin al-Khaththab bertanya,
'Ayat apa itu?'

Lantas orang Yahudi itu berkata,
'Aku sempurnakan untukmu agamamu.'
(QS. Al-Ma'idaah [5] : 3)

Kemudian 'Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu 'anhu berkata,

'Sesungguhnya aku tau hari diturunkan ayat ini, dan tempat turunnya. Ayat ini turun sedangkan Rasulullah berada di 'Arafah pada hari Jum'at."
(HR. Al-Bukhari & Muslim)

Bahkan perbuatan bid'ah mengingkari hadits yang mulia ini, yaitu seolah-olah menuduh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam mengkhianati risalah kenabian untuk memberitahukan segala kebaikan untuk ummatnya. Jika adab-adab buang air kecil saja beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam ajarkan apalagi perkara ibadah yang dianggap baik oleh para pelaku bid'ah seperti maulid, tahlilan, yasinan, isra mi'raj dan perkara penting lainnya, mustahil beliau "lupa" untuk tidak mengajarkan kepada ummatnya.

Dari Salman radhiyallaahu 'anhu, beliau berkata,

"Orang-orang musyrik telah bertanya kepada kami,
'Sesungguhnya Nabi kalian sudah mengajarkan kalian segala sesuatu sampai (diajarkan pula adab) buang air besar!'
Maka, Salman radhiyallaahu 'anhu menjawab,
'Ya !.'
(HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Nabi yang mulia Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam mengajarkan segala sesuatu hingga adab-adab buang air kecil beliau ajarkan namun mungkinkah beliau "lupa" mengajarkan kebaikan pada perayaan-perayaan ibadah bid'ah seperti tahlilan, yasinan, dan maulid?

Padahal Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi, kecuali wajib baginya untuk menunjukkan kebaikan yang diketahuinya kepada ummatnya dan memperingatkan mereka terhadap keburukan yang diketahuinya kepada mereka."
(HR. Muslim)

Perhatikan hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam di atas, menjadi bantahan bagi para pelaku kebid'ahan yang mereka anggap perbuatan bid'ah mereka baik namun pada hakikatnya mengingkari firman Allah Jalla wa 'Ala dan hadits-hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Sampai-sampai guru dari Imam asy-Syafi'i, yaitu Imam Malik rahimahumullaahu ta'ala berkata,

"Barangsiapa yang melakukan suatu bid'ah dalam Islam yang dia menganggap baik bid'ah tersebut, maka sungguh ia telah menuduh bahwa Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam telah mengkhianati risalah ini. Sebab Allah ta'ala berfirman :

"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridha'i Islam sebagai agamamu."
(QS. Al-Ma'idaah [5] : 3)

"Oleh sebab itu apa saja yang bukan merupakan agama pada hari itu (yaitu pada zaman Rasulullah dan para sahabatnya), maka ia bukan termasuk agama pula pada hari ini."
(Al-I'tisham, I/64)


Dan bahkan Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiyallaahu 'anha berkata,

"Dan barangsiapa yang menyangka Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam menyembunyikan sesuatu dari apa-apa yang diturunkan Allah, sungguh ia telah membuat kedustaan yang sangat besar terhadap Allah. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman :

"Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya."
(QS. Al-Ma'idaah [5] : 67)
[HR. Al-Bukhari & Muslim]

Dan yang terakhir, bagaimana mungkin Allah Subhanahu wa Ta'ala mewafatkan Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam jika Islam belum sempurna???

Berkata Imam asy-Syaukaniy rahimahullahu ta'ala,

"Maka jika Allah telah menyempurnakan agama-Nya sebelum Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam wafat, maka apa artinya pendapat bid'ah yang dibuat-buat oleh kalangan ahli bid'ah tersebut?
Kalau memang hal tersebut merupakan agama menurut keyakinan mereka, maka berarti mereka telah beranggapan bahwa agama ini belum sempurna kecuali dengan tambahan pemikiran mereka, dan itu berarti pembangkangan terhadap al-Qur'an."
(Al-Qaulul Mufiid Fii Adillatil Ijtihaad Wattaqliid, hal. 38)

Kewajiban kita sebagai seorang muslim tunduk dan patuh dengan apa yang telah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sampaikan, apabila kita telah mengetahui bahwa setiap bid'ah itu sesat mengapa kita "ngeyel" dengan mengatakan ada bid'ah hasanah. Seolah-olah kita yang lebih paham dari Nabi yang mulia Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu, ia berkata,

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah (al-Qur'an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam. Dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama dan setiap yang diada-adakan dalam agama adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka."
(HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa-i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari al-'Irbadh bin Sariyah radhiyallaahu 'anhu bahwa ia berkata,

"Suatu hari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa, yang menjadikan air mata berlinang dan membuat hati menjadi takut, maka seseorang berkata,

"Wahai Rasulullah! Nasehat ini seakan-akan ini adalah nasehat dari orang yang akan berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?"

Maka Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah, tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafa-ur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka."
(HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka."
(HR. An-Nasa-i)

Hadits-hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam di atas sangat jelas menegaskan bahwa setiap bid'ah itu sesat maka jangan kita "ngeyel" atau sok-sok-an berkata tanpa ilmu ada bid'ah hasanah.
Kewajiban kita hanya tunduk dan patuh dengan apa yang beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam sampaikan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah."
(QS. Al-Hasyr : 7)

"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat."
(QS. Al-Ahzaab : 21)

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang mengada-adakan (membuat-buat bid'ah) suatu perkara amalan dalam agama ini yang tidak ada perintah atau contoh) dari kami maka perbuatan tersebut tertolak."
(HR. Bukhari & Muslim)

Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam melanjutkan,
"Setiap ummatku akan masuk Surga, kecuali yang enggan."
Para Shahabat bertanya,
"Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah?"
Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab,
"Barangsiapa yang taat kepadaku maka dia masuk Surga, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka dialah yang enggan."
(HR. Al-Bukhari)